di sini telah ku tulis
berjuta-juta kesaksian
tentang kita dan sketsa perjalanan
namun cerita selalu tak pernah sempurna
karena jarak terlalu jauh
tuk di tempuh oleh anganan kita
dan angananku telah kutitipkan padamu
agar rindu itu kan menyatu
dalam kenyataan dan bukan khayalan
serta angananku belaka
nurani didinding hati hampir retak
dekaplah aku yang erat
agar kita tak terpisahkan
hanya karena khayalan dan anganan
Sabtu, 31 Mei 2008
untuk mu yang disana ( mag )
cintaku jauh disana
gadis manis, sekarang lagi sendiri
kini hari berlalu perlahan tanpamu disisi
rambutnya yang panjang, yang pernah kubelai
matanya yang indah, menusuk sepi
kini wajah manisnya membelit rinduku
rindu itu bagaikan bayangan
wajah–wajah,tiba–tiba menyapa dalam diam
lalu akupun menjadi semakin rindu
dihati kutulis kerinduanku
tentang kesetiaan dan ketulusan
tentang kesabaran dan pengharapan
milik cinta yang lembut dan setia
tak usah pendamkan rasa
dalam mencari saat bahagia
kalau sampai waktuku nanti
aku pasti kembali
untuk mempertanyakan lagi cintamu
bukan untukmu, bukan untuk siapa - siapa
tapi untuk diriku sendiri
karena aku sayang kamu
gadis manis, sekarang lagi sendiri
kini hari berlalu perlahan tanpamu disisi
rambutnya yang panjang, yang pernah kubelai
matanya yang indah, menusuk sepi
kini wajah manisnya membelit rinduku
rindu itu bagaikan bayangan
wajah–wajah,tiba–tiba menyapa dalam diam
lalu akupun menjadi semakin rindu
dihati kutulis kerinduanku
tentang kesetiaan dan ketulusan
tentang kesabaran dan pengharapan
milik cinta yang lembut dan setia
tak usah pendamkan rasa
dalam mencari saat bahagia
kalau sampai waktuku nanti
aku pasti kembali
untuk mempertanyakan lagi cintamu
bukan untukmu, bukan untuk siapa - siapa
tapi untuk diriku sendiri
karena aku sayang kamu
kenangan semusim
segala yang kamu berikan
perhatian dan kasih sayang
membuatku tak bisa lagi membedakan kejujuran dan kamuflase
tapi segalanya terlanjur aku hirup
meski begitu...
kebersamaan sesaat memberiku makna
bahwa kita tak hanya menyayangi
namun juga mengerti perasaan seseorang
orang bilang menyayangi bukanlah suatu dosa
tapi suatu ibadah
karenanya...
ingin kuungkapkan rasa sayangku
meski aku tidak tahu...
bagaimana hatimu sebenarnya
maafkan aku...
karena aku menyayangimu
kalaupun aku terlanjur salah...
biarkan aku menyayangimu selamanya
perhatian dan kasih sayang
membuatku tak bisa lagi membedakan kejujuran dan kamuflase
tapi segalanya terlanjur aku hirup
meski begitu...
kebersamaan sesaat memberiku makna
bahwa kita tak hanya menyayangi
namun juga mengerti perasaan seseorang
orang bilang menyayangi bukanlah suatu dosa
tapi suatu ibadah
karenanya...
ingin kuungkapkan rasa sayangku
meski aku tidak tahu...
bagaimana hatimu sebenarnya
maafkan aku...
karena aku menyayangimu
kalaupun aku terlanjur salah...
biarkan aku menyayangimu selamanya
sendiri
2 jam sudah aku mendapatkan perawatan intensif dari para dokter, lelah, banyak mikir, dan kepala agak pusing. badanku masih terasa sakit karena operasi pada punggung.
Tuhan ku yang Maha Agung, jangan hukum hambamu ini dengan keadaan seperti ini, lebih baik cabut saja nyawaku, aku rela ya Tuhan.
untuk dirimu yang disana
cukup sudah doa mu buat ku
jangan kamu menambahkan beban
untuk mu
seandainya aku bisa memutar kembali waktu
aku tak ingin mengenalmu
karena aku gak mau menyakiti hati dan perasaan mu
dirimu bagaikan malaikat yang selalu
menemani disetiap waktuku
yang selalu mengisi hari-hariku
hari yang hitam dan juga putih
maafkan lah adinda diriku ini
cinta sudah lama terpendam di hati
dewi asmarapun selalu menggoda
kini hati ini sedang rindu
lupakanlah aku yang sedang merana
tak usah kau pedulikan lagi
hatiku yang sunyi mengenang dirimu
hampir tiada harapan lagi
biarkan lah aku menyayang dirimu
didalam kesunyian ini .......
Tuhan ku yang Maha Agung, jangan hukum hambamu ini dengan keadaan seperti ini, lebih baik cabut saja nyawaku, aku rela ya Tuhan.
untuk dirimu yang disana
cukup sudah doa mu buat ku
jangan kamu menambahkan beban
untuk mu
seandainya aku bisa memutar kembali waktu
aku tak ingin mengenalmu
karena aku gak mau menyakiti hati dan perasaan mu
dirimu bagaikan malaikat yang selalu
menemani disetiap waktuku
yang selalu mengisi hari-hariku
hari yang hitam dan juga putih
maafkan lah adinda diriku ini
cinta sudah lama terpendam di hati
dewi asmarapun selalu menggoda
kini hati ini sedang rindu
lupakanlah aku yang sedang merana
tak usah kau pedulikan lagi
hatiku yang sunyi mengenang dirimu
hampir tiada harapan lagi
biarkan lah aku menyayang dirimu
didalam kesunyian ini .......
takjub
saat ketakjubanku padamu bintang yang tak pernah berujung
pada pertemuan kutersadar kaulah malaikat khayalanku
yang kan menjagaku hingga kuterlelap dalam balutan hangat
senyummu yang mengantarkanku ke peristihatan terakhirku
dan disitulah akhir dari kekagumanku
ku berharap suatu saat kau kan hadir entah sebagai malaikat
kebencian ataupun cinta. dari seekor semut yang melata dan hina
berharap cinta dari sang phoenix yang megah
dari sebuah mimpi tuk satu hati yang abadi
pada pertemuan kutersadar kaulah malaikat khayalanku
yang kan menjagaku hingga kuterlelap dalam balutan hangat
senyummu yang mengantarkanku ke peristihatan terakhirku
dan disitulah akhir dari kekagumanku
ku berharap suatu saat kau kan hadir entah sebagai malaikat
kebencian ataupun cinta. dari seekor semut yang melata dan hina
berharap cinta dari sang phoenix yang megah
dari sebuah mimpi tuk satu hati yang abadi
Jumat, 30 Mei 2008
di hospital
malam-malam aku di hospital bener-bener tersiksa karna muntah terus dan sama skali gak bisa tidur malam.
hari ke dua aku harus puasa malam karna besoknya aku akan menjalani USG, endoscopy dan MRI karna mereka curiga lambungku udah parah. malam itu aku benar-bener tersiksa sampe dokter jaga pas subuh suntik obat penenang 2 kali barusan aku bisa tidur tenang.
hari ke tiga...dari pagi sampe sore aku jalanin USG, endoscopy dan MRI. USG ya kayak wanita hamil perutnya diolesin cream trus ada alat yg digeser" diatas perut. Endoscopy mulutku di kasih bius dan penyangga trus ada kabel yg gede *segede jari kelingking* yg ujungnya ada camera di masukan ke perutku lewat mulut...sakitnya minta ampun deh...sedangkan MRI aku dimasukan dalam tabung dan otakku di scan disana. hiks
setelah itu aku disuruh tidur dalam berbagi posisi tetep gak bisa...aku sampe treak-treak karna kesakitan *jarum suntik kan sakit sekali !__!*
makin lama makin banyak suster dan dokter...sekitar 3 suster dan 2 dokter yg nanganin. akhirnya aku disuruh duduk disisi tempat tidur dan menunduk sedangkan dari atasku ada suster yang menekan aku agar terus menunduk barusan mereka dapat cairan dari tulang belakangku. Si dokter negro sampe keringatan dan si dokter muda sampe pucat di ujung ruangan dan cuman bengong aja. mamaku yg di luar udah nangis-nangis denger aku treak-treak kesakitan. kurang lebih proses ini makan waktu 1 jam.
Sampe disini papaku udah mulai curiga...dia ngomong ama dokter selama 1 jam dan dia putuskan aku mo dibawa pulang karna keadaaku sudah mulai membaik dan dokter sendiri akan mengijinkan aku pulang....aku udah gak muntah-muntah, gak panas dan gak sakit kepala lagi.
Papaku takut lebih lama di hospital ini aku bisa dijadiin kelinci percobaan ama mereka.
pengennn pulanggggggg
hari ke dua aku harus puasa malam karna besoknya aku akan menjalani USG, endoscopy dan MRI karna mereka curiga lambungku udah parah. malam itu aku benar-bener tersiksa sampe dokter jaga pas subuh suntik obat penenang 2 kali barusan aku bisa tidur tenang.
hari ke tiga...dari pagi sampe sore aku jalanin USG, endoscopy dan MRI. USG ya kayak wanita hamil perutnya diolesin cream trus ada alat yg digeser" diatas perut. Endoscopy mulutku di kasih bius dan penyangga trus ada kabel yg gede *segede jari kelingking* yg ujungnya ada camera di masukan ke perutku lewat mulut...sakitnya minta ampun deh...sedangkan MRI aku dimasukan dalam tabung dan otakku di scan disana. hiks
setelah itu aku disuruh tidur dalam berbagi posisi tetep gak bisa...aku sampe treak-treak karna kesakitan *jarum suntik kan sakit sekali !__!*
makin lama makin banyak suster dan dokter...sekitar 3 suster dan 2 dokter yg nanganin. akhirnya aku disuruh duduk disisi tempat tidur dan menunduk sedangkan dari atasku ada suster yang menekan aku agar terus menunduk barusan mereka dapat cairan dari tulang belakangku. Si dokter negro sampe keringatan dan si dokter muda sampe pucat di ujung ruangan dan cuman bengong aja. mamaku yg di luar udah nangis-nangis denger aku treak-treak kesakitan. kurang lebih proses ini makan waktu 1 jam.
Sampe disini papaku udah mulai curiga...dia ngomong ama dokter selama 1 jam dan dia putuskan aku mo dibawa pulang karna keadaaku sudah mulai membaik dan dokter sendiri akan mengijinkan aku pulang....aku udah gak muntah-muntah, gak panas dan gak sakit kepala lagi.
Papaku takut lebih lama di hospital ini aku bisa dijadiin kelinci percobaan ama mereka.
pengennn pulanggggggg
disini
Disini.
Diberanda aku mengantuk.
Bersama segelas daun teh dan kicauan burung kecil selepas hujan. ah, basahnya tanah didepan terasa dekat. dimana kita pernah kenal, dimana pernah bersua. aku lupa. sudah hampir setahun lamanya.
aku hampir tertidur. ya, hampir saja. tapi tetap terjaga sambil sekalikali menghisap teh, mengulangi mimpi-mimpi, kemarin dan hari ini, tapi belum terlelap. lalu sahabatku datang, ah, sahabat lama. masuk, masuk, disebelah tempat tidurku. tak ada kursi sebagus dahulu. dindingnya putih sana sini, namun tetapnya hangat buat kita bernostalgia.
aku tau dia marah
dia itu tidak salah. aku bukannya marah. aku tidak bisa menjauh. sudahlah, biarkan saja. toh nyawa manusia ditangan Dia. so sahabatku terus berkunjung hingga ruang penuh, dan ketika ruang ku penuh, ruangan itu mulai sesak. dan aku tidak bisa menyuruh sahabatku keluar sebab ruangan itu sesak dan suaraku tidak mau keluar. lalu tersadar suaraku tidak keluar karena aku juga tersesak. cangkir teh ku jatuh. kepalakupun terjatuh diatas pundakku dan aku merasa nyaman ketika itu. dan ketika sahabatku berpamitan, aku keluar dari ruangku, dan sudah berada didepan abu.
Diberanda aku mengantuk.
Bersama segelas daun teh dan kicauan burung kecil selepas hujan. ah, basahnya tanah didepan terasa dekat. dimana kita pernah kenal, dimana pernah bersua. aku lupa. sudah hampir setahun lamanya.
aku hampir tertidur. ya, hampir saja. tapi tetap terjaga sambil sekalikali menghisap teh, mengulangi mimpi-mimpi, kemarin dan hari ini, tapi belum terlelap. lalu sahabatku datang, ah, sahabat lama. masuk, masuk, disebelah tempat tidurku. tak ada kursi sebagus dahulu. dindingnya putih sana sini, namun tetapnya hangat buat kita bernostalgia.
aku tau dia marah
dia itu tidak salah. aku bukannya marah. aku tidak bisa menjauh. sudahlah, biarkan saja. toh nyawa manusia ditangan Dia. so sahabatku terus berkunjung hingga ruang penuh, dan ketika ruang ku penuh, ruangan itu mulai sesak. dan aku tidak bisa menyuruh sahabatku keluar sebab ruangan itu sesak dan suaraku tidak mau keluar. lalu tersadar suaraku tidak keluar karena aku juga tersesak. cangkir teh ku jatuh. kepalakupun terjatuh diatas pundakku dan aku merasa nyaman ketika itu. dan ketika sahabatku berpamitan, aku keluar dari ruangku, dan sudah berada didepan abu.
kuapakan perasaanku ini
Sejujurnya rasa itu masih ada dalam hatiku
Sulit rasanya kuhapuskan dalam hati ini
Akupun tak tau harus dibawa kemana
Rasa ini sulit dan mungkin tak akan hilang
Kau mungkin tak pernah datang kehadapanku
Tetapi kau datang dalam mimpiku
Dan aku selalu tersiksa karenamu
Melihat bayanganmu yang begitu jelas
Sulit rasanya aku terima semua ini
Karena ini terlalu menyakitkan untukku
Kemanakah harus kubawa….
Adakah penawar cinta untukku
Aku tak mau terhanyut dalam bayang bayangnya
Karena itu menyakitkan……. menyakitkan….untukku
Sulit rasanya kuhapuskan dalam hati ini
Akupun tak tau harus dibawa kemana
Rasa ini sulit dan mungkin tak akan hilang
Kau mungkin tak pernah datang kehadapanku
Tetapi kau datang dalam mimpiku
Dan aku selalu tersiksa karenamu
Melihat bayanganmu yang begitu jelas
Sulit rasanya aku terima semua ini
Karena ini terlalu menyakitkan untukku
Kemanakah harus kubawa….
Adakah penawar cinta untukku
Aku tak mau terhanyut dalam bayang bayangnya
Karena itu menyakitkan……. menyakitkan….untukku
airmata
Tak kuasa ku menahan air mata ini
saat kau pergi meninggalkan raga ini sendiri
saat kamu kau lebih memilih pergi demi sesuatu yang membuat jiwa ini hancur
kasih mengapa kau tega meninggalkanku sendiri
disaat rasa ini tumbuh
haruskah aku merelakan kepergianmu
haruskah aku terlena kembali dalam kehampaan
ingin aku menjerit
andai kau menngerti arti sesungguhnya air mata ini
andai kau mengerti arti kata ini
mungkinkah kau kan tetap pergi meninggalkan bayangan mu
bayanganmu yang kan menghancurkan jiwaku
tak sanggupp kulepaskan gengaman ini
kasih andai waktu bisa kuputar ulang tak ingin aku
mengenalmu bila aku harus menangis karnamu
andai bumi berotasi mundur kan ku hentikan waktu
agar kau tak pergi meninggalkanku
karna ku terlanjur mengenalmu
kenapa waktu tak pernah adil padaku
pada pemimpi kecil yang harus kehilangan lagi
kini takkan ada lagi ucapan selamat malam yang kan mengantarkanku ke alam mimpi
tak kan ada lagi senyum terindah yang ku lihat saat fajar menyapa dunia
yang kini harus kurasakan kesendirian tanpa dirimu
saat kau pergi meninggalkan raga ini sendiri
saat kamu kau lebih memilih pergi demi sesuatu yang membuat jiwa ini hancur
kasih mengapa kau tega meninggalkanku sendiri
disaat rasa ini tumbuh
haruskah aku merelakan kepergianmu
haruskah aku terlena kembali dalam kehampaan
ingin aku menjerit
andai kau menngerti arti sesungguhnya air mata ini
andai kau mengerti arti kata ini
mungkinkah kau kan tetap pergi meninggalkan bayangan mu
bayanganmu yang kan menghancurkan jiwaku
tak sanggupp kulepaskan gengaman ini
kasih andai waktu bisa kuputar ulang tak ingin aku
mengenalmu bila aku harus menangis karnamu
andai bumi berotasi mundur kan ku hentikan waktu
agar kau tak pergi meninggalkanku
karna ku terlanjur mengenalmu
kenapa waktu tak pernah adil padaku
pada pemimpi kecil yang harus kehilangan lagi
kini takkan ada lagi ucapan selamat malam yang kan mengantarkanku ke alam mimpi
tak kan ada lagi senyum terindah yang ku lihat saat fajar menyapa dunia
yang kini harus kurasakan kesendirian tanpa dirimu
Rabu, 28 Mei 2008
dik
Dik, aku pinta kau akan slalu setia
Dik, aku mohon kau slalu menemani
Saat ku tengah terluka
Kala ku tengah gundah
Ku akan menjagamu
Di bangun dan tidurmu
Di semua mimpi dan nyatamu
Ku akan menjagamu
Tuk hidup dan matiku
Tak ingin, tak ingin kau rapuh
Dik, jangan engkau pergi tinggalkan aku
Dik, ingin aku cinta dan cinta slalu
Saat kau tengah terluka
Kala kau tengah gundah
Kau akan menjagaku
Di bangun dan tidurku
Di semua mimpi dan nyataku
Kau akan menjagaku
Tuk hidup dan matiku
Tak ingin, tak ingin kau rapuh
Dik, aku mohon kau slalu menemani
Saat ku tengah terluka
Kala ku tengah gundah
Ku akan menjagamu
Di bangun dan tidurmu
Di semua mimpi dan nyatamu
Ku akan menjagamu
Tuk hidup dan matiku
Tak ingin, tak ingin kau rapuh
Dik, jangan engkau pergi tinggalkan aku
Dik, ingin aku cinta dan cinta slalu
Saat kau tengah terluka
Kala kau tengah gundah
Kau akan menjagaku
Di bangun dan tidurku
Di semua mimpi dan nyataku
Kau akan menjagaku
Tuk hidup dan matiku
Tak ingin, tak ingin kau rapuh
coffee `au latte
warna pekatmu masihmu kuingat
aromamu amat telah memikat
butiran butiran ringanmu sempat kugenggam
gemericik suara air yang mereka tumpahkan masih terngiang
teramat rindu ku teguk aroma caffe ku bulan lalu
di ujung sudut ruang hospital
awal percakapan dan satu sapa keramahan
kau bertanya padaku yang tak dikenalnya
'' do you like coffee?' 'suara sapa memecahkan sepiku
hanya anggukan kepala kuberikan
tak mengenal namun cukup akrab
ku pesan latte panas tanpa gula
dan kau pesan caffe hitam yang pahit kurasa
berkata tentang aroma dan selera caffe
satu canda dari orang tak kukenal
membawaku siang ini teringat aroma latte siang itu
aromamu amat telah memikat
butiran butiran ringanmu sempat kugenggam
gemericik suara air yang mereka tumpahkan masih terngiang
teramat rindu ku teguk aroma caffe ku bulan lalu
di ujung sudut ruang hospital
awal percakapan dan satu sapa keramahan
kau bertanya padaku yang tak dikenalnya
'' do you like coffee?' 'suara sapa memecahkan sepiku
hanya anggukan kepala kuberikan
tak mengenal namun cukup akrab
ku pesan latte panas tanpa gula
dan kau pesan caffe hitam yang pahit kurasa
berkata tentang aroma dan selera caffe
satu canda dari orang tak kukenal
membawaku siang ini teringat aroma latte siang itu
sebelum terlanjur
Apakah nampak diwajahku munafik
Sedang kau pun tahu siapa aku
Tiada aku pungkiri jika hati memang rindu
Untuk bertemu bersatu padu dan kupilih dirimu
Yang kelak jadi imam fardhuku dan mungkinkah itu hanya impian semu
Jarak itu kian nyata dan menjauhkan kita
Aku paham dan mungkin salah mengerti
Kini kusimpan dan kupupus sudah asa itu
Sebelum aku terlanjur dalam memaknai kata yang kau ucap
Ingatkah engkau kala bulan kemaren
Kau bertanya''kapan kita menikah, pingin punyak anak berapa?''
Kuanggap hanya sebatas canda tiada makna
Yang akhirnya jadi sebuah asa tuk mewujudkannya
Sedang kau pun tahu siapa aku
Tiada aku pungkiri jika hati memang rindu
Untuk bertemu bersatu padu dan kupilih dirimu
Yang kelak jadi imam fardhuku dan mungkinkah itu hanya impian semu
Jarak itu kian nyata dan menjauhkan kita
Aku paham dan mungkin salah mengerti
Kini kusimpan dan kupupus sudah asa itu
Sebelum aku terlanjur dalam memaknai kata yang kau ucap
Ingatkah engkau kala bulan kemaren
Kau bertanya''kapan kita menikah, pingin punyak anak berapa?''
Kuanggap hanya sebatas canda tiada makna
Yang akhirnya jadi sebuah asa tuk mewujudkannya
rahasia hati
Kekasih rahasia hati
meski kini kau telah memilih
dan pilihan itu bukan untuku
aku disini masìh utuh mendoakanmu
untuk perjalanmu mengarungi samudra
semoga perjalananmu sampai dilabuhan
tiada halangan dan gangguan
kekasih rahasia hati
ku kirimkan sudah kado itu
sebagai tanda kukembalikan cintamu
kekasih rahasia hatiku
kau putuskan dia yang kau pilih
mantapkan pilihan jangan kau toleh kebelakang
kekasih rahasia hati
cukup kupaham dan mengerti
apa yang tersembunyi dari kebersamaan kita
meski kini kau telah memilih
dan pilihan itu bukan untuku
aku disini masìh utuh mendoakanmu
untuk perjalanmu mengarungi samudra
semoga perjalananmu sampai dilabuhan
tiada halangan dan gangguan
kekasih rahasia hati
ku kirimkan sudah kado itu
sebagai tanda kukembalikan cintamu
kekasih rahasia hatiku
kau putuskan dia yang kau pilih
mantapkan pilihan jangan kau toleh kebelakang
kekasih rahasia hati
cukup kupaham dan mengerti
apa yang tersembunyi dari kebersamaan kita
letihku
Letihku kemaren
membuat malam ini aku nyenyak terlelap
kurasakan genggaman tangan bunda terlepas
hingga membuatku terjaga
kulìhat kekasihku tengah demam
kubuka selimut hijau itu
darah mengalir deras
bukan hanya aliran namun gumpalan
ku tatap wajahnya yang mulai ketakutan
takut akan diriku yang akan membalikan badan
tak lagi kupedulikan tangis sang bunda
sgera ku lap bersih sumber darah berasal
klik 210cc darah
jumlah total hari ini hampir 800cc
darah, paling takut ku melihat aliran itu
karna pertanda buruk untuk kesehatanku
manusia baju putih pernah mengatakan
tuk sgera lakukan operasi
namun pertimbangan trauma bunda
yang membuat bundai tidak tanda tangan
ah badan sakit memanglah tiada nyaman
sedari itu aku amat menjaga kesehatanku
walau ku paham sakit bentuk ujian
namun alangkah baiknya kita jaga dari sekarang
kala usia bertambah
kekebalan tubuh makin lemah
hingga tubuh mudah dihinggapi sakit jika lengah
waktu beranjak
dan bundaku mulai lakukan perawatan padaku
terlelap tidur kulihat bunda
dan aku hanya tidur disampingnya
menunggu penambahan darah usai sudah
membuat malam ini aku nyenyak terlelap
kurasakan genggaman tangan bunda terlepas
hingga membuatku terjaga
kulìhat kekasihku tengah demam
kubuka selimut hijau itu
darah mengalir deras
bukan hanya aliran namun gumpalan
ku tatap wajahnya yang mulai ketakutan
takut akan diriku yang akan membalikan badan
tak lagi kupedulikan tangis sang bunda
sgera ku lap bersih sumber darah berasal
klik 210cc darah
jumlah total hari ini hampir 800cc
darah, paling takut ku melihat aliran itu
karna pertanda buruk untuk kesehatanku
manusia baju putih pernah mengatakan
tuk sgera lakukan operasi
namun pertimbangan trauma bunda
yang membuat bundai tidak tanda tangan
ah badan sakit memanglah tiada nyaman
sedari itu aku amat menjaga kesehatanku
walau ku paham sakit bentuk ujian
namun alangkah baiknya kita jaga dari sekarang
kala usia bertambah
kekebalan tubuh makin lemah
hingga tubuh mudah dihinggapi sakit jika lengah
waktu beranjak
dan bundaku mulai lakukan perawatan padaku
terlelap tidur kulihat bunda
dan aku hanya tidur disampingnya
menunggu penambahan darah usai sudah
tower 101
di sudut kamar hospital
terbayang jelas terlihat taipei 101 tower
begitu memukau indah mempesona
ku tatap dan membuatku malas tuk beranjak dari kursiku
perlahan bayang taipei 101 tower samar kulìhat
bayangan makin buram terhalang kabut
dan indahnya gedungpun menghilang dari pandanganku
kecewa rasa hati dan kulìhat jam tanganku
kulìat jelas saat ini hari masìh siang
tetap kududuk disudut ruang itu
meskipun bayang tower itu mulai menghilang
barulah ku akan beranjak...
Kabut itu menghilang dan cuaca kembali terang
tingginya tower itupun kembali dapat kulìat
walau barusan menghilang tertutup kabut
kugores pena pada selembar kertas
ku berfikir dngan kesempitan otakku
kala hari terang kabutpun bisa datang
dan datang perginya kabut kita tdk tau pasti
karena itu semua hukum alam dan berkaitan dgn tuhan
fikirku makin dalam lagi
andai tadi aku segera beranjak
andai tadi aku tak bisa bersabar dan menunggu
manalah mungkin aku dapat kembali melihat indahnya tower
karena pekat kabut telah berubah terang
jika tadi kala kabut datang dan aku pergi
alangkah menyesal jika tau kabut itu hanya singgah sebentar
jika tadi aku pergi karena kulìhat langit menghitam
alangkah menyesalnya karena langit hitam belum pasti hujan
kurenung sendiri disudut ruang
disinilah kita dituntut kesabaran
disinilah kita perlu pengorbanan waktu untuk menunggu
karena kabut itu akan hilang terbawa angin
kabut itu akan hilang dan cuaca kembali terang
terbayang jelas terlihat taipei 101 tower
begitu memukau indah mempesona
ku tatap dan membuatku malas tuk beranjak dari kursiku
perlahan bayang taipei 101 tower samar kulìhat
bayangan makin buram terhalang kabut
dan indahnya gedungpun menghilang dari pandanganku
kecewa rasa hati dan kulìhat jam tanganku
kulìat jelas saat ini hari masìh siang
tetap kududuk disudut ruang itu
meskipun bayang tower itu mulai menghilang
barulah ku akan beranjak...
Kabut itu menghilang dan cuaca kembali terang
tingginya tower itupun kembali dapat kulìat
walau barusan menghilang tertutup kabut
kugores pena pada selembar kertas
ku berfikir dngan kesempitan otakku
kala hari terang kabutpun bisa datang
dan datang perginya kabut kita tdk tau pasti
karena itu semua hukum alam dan berkaitan dgn tuhan
fikirku makin dalam lagi
andai tadi aku segera beranjak
andai tadi aku tak bisa bersabar dan menunggu
manalah mungkin aku dapat kembali melihat indahnya tower
karena pekat kabut telah berubah terang
jika tadi kala kabut datang dan aku pergi
alangkah menyesal jika tau kabut itu hanya singgah sebentar
jika tadi aku pergi karena kulìhat langit menghitam
alangkah menyesalnya karena langit hitam belum pasti hujan
kurenung sendiri disudut ruang
disinilah kita dituntut kesabaran
disinilah kita perlu pengorbanan waktu untuk menunggu
karena kabut itu akan hilang terbawa angin
kabut itu akan hilang dan cuaca kembali terang
lebih dari cinta
Aku menyayangimu
melebihi rasa sayangmu padaku
aku mencintaimu
melebihi rasa cintamu padaku
aku menghormatimu
melebihi rasa hormatmu padaku
aku menghargai segala keputusanmu
melebihi rasa kau menghargaiku
aku slalu setia padamu
melebihi kesetiaanmu padaku
apabila kamu dihormati dgn suatu penghormatan
maka balaslah penghormatan itu dgn yg lbih baik
atau balaslah(dgn yg serupa)
sesunggunya Allah memperhitungkan segala sesuatu (an nissa-86)
semoga hamba bisa berbuat baik pd mereka
melebihi kebaikan yg mereka berikan pd ku
melebihi rasa sayangmu padaku
aku mencintaimu
melebihi rasa cintamu padaku
aku menghormatimu
melebihi rasa hormatmu padaku
aku menghargai segala keputusanmu
melebihi rasa kau menghargaiku
aku slalu setia padamu
melebihi kesetiaanmu padaku
apabila kamu dihormati dgn suatu penghormatan
maka balaslah penghormatan itu dgn yg lbih baik
atau balaslah(dgn yg serupa)
sesunggunya Allah memperhitungkan segala sesuatu (an nissa-86)
semoga hamba bisa berbuat baik pd mereka
melebihi kebaikan yg mereka berikan pd ku
bait rindu
rindu
masih kurasakan
harapan
masih dalam kuinginkan
belum saat kuberkata
kabar itu samar kudengar
bait itu masih buram kubaca
dan entah untuk siapa?
kulihat samar hadirmu semalam
walau hanya sebuah bayang
cukup menemaniku lewati malam panjang
harap tinggal harap
maaf haturkan maaf
lalu biarkan berlalu
aku hanya menunggu waktu
waktuku untuk berkata
waktuku untuk bertanya
agar tiada salah duga
masih kurasakan
harapan
masih dalam kuinginkan
belum saat kuberkata
kabar itu samar kudengar
bait itu masih buram kubaca
dan entah untuk siapa?
kulihat samar hadirmu semalam
walau hanya sebuah bayang
cukup menemaniku lewati malam panjang
harap tinggal harap
maaf haturkan maaf
lalu biarkan berlalu
aku hanya menunggu waktu
waktuku untuk berkata
waktuku untuk bertanya
agar tiada salah duga
kata rindu buat mag
Terucap kata rindu
terdengar kata cinta
terasa makna sayang
yang kudengar lewat sayup angin malam
diary ini belum ku tulis
tuliskan ucap kata hati
yang biasa kuberikan untukmu
rindu kurasa kini
kala kuterjaga dari mimpi tadi
kubuka diary ini masìh kosong
sgera kubuka mata lebar
ungkap rindu walau sebentar
agar diary ini tetap ada warna
agar diary ini ada cerita
yang mungkin kelak mengundang tawa
rindu
satu kata yg kutulis untuk pengisi diaryku
*mag
masih ku ingat sebuah warna
dari hitam menjadi merah
dari merah menjadi biru
perubahan warna dalam sekejap waktu
semoga nuansa biru
akan selamanya biru
karena biru merupakan keteduhan
teduh untuk bernaung
bernaung sekejap tuk meneruskan jalan panjang
perjalanan jauh menuju rumahNYA.
terdengar kata cinta
terasa makna sayang
yang kudengar lewat sayup angin malam
diary ini belum ku tulis
tuliskan ucap kata hati
yang biasa kuberikan untukmu
rindu kurasa kini
kala kuterjaga dari mimpi tadi
kubuka diary ini masìh kosong
sgera kubuka mata lebar
ungkap rindu walau sebentar
agar diary ini tetap ada warna
agar diary ini ada cerita
yang mungkin kelak mengundang tawa
rindu
satu kata yg kutulis untuk pengisi diaryku
*mag
masih ku ingat sebuah warna
dari hitam menjadi merah
dari merah menjadi biru
perubahan warna dalam sekejap waktu
semoga nuansa biru
akan selamanya biru
karena biru merupakan keteduhan
teduh untuk bernaung
bernaung sekejap tuk meneruskan jalan panjang
perjalanan jauh menuju rumahNYA.
Langganan:
Postingan (Atom)