Rabu, 28 Mei 2008

tower 101

di sudut kamar hospital
terbayang jelas terlihat taipei 101 tower
begitu memukau indah mempesona
ku tatap dan membuatku malas tuk beranjak dari kursiku

perlahan bayang taipei 101 tower samar kulìhat
bayangan makin buram terhalang kabut
dan indahnya gedungpun menghilang dari pandanganku

kecewa rasa hati dan kulìhat jam tanganku
kulìat jelas saat ini hari masìh siang

tetap kududuk disudut ruang itu
meskipun bayang tower itu mulai menghilang
barulah ku akan beranjak...
Kabut itu menghilang dan cuaca kembali terang
tingginya tower itupun kembali dapat kulìat
walau barusan menghilang tertutup kabut

kugores pena pada selembar kertas
ku berfikir dngan kesempitan otakku
kala hari terang kabutpun bisa datang
dan datang perginya kabut kita tdk tau pasti
karena itu semua hukum alam dan berkaitan dgn tuhan

fikirku makin dalam lagi
andai tadi aku segera beranjak
andai tadi aku tak bisa bersabar dan menunggu
manalah mungkin aku dapat kembali melihat indahnya tower
karena pekat kabut telah berubah terang

jika tadi kala kabut datang dan aku pergi
alangkah menyesal jika tau kabut itu hanya singgah sebentar
jika tadi aku pergi karena kulìhat langit menghitam
alangkah menyesalnya karena langit hitam belum pasti hujan

kurenung sendiri disudut ruang
disinilah kita dituntut kesabaran
disinilah kita perlu pengorbanan waktu untuk menunggu
karena kabut itu akan hilang terbawa angin
kabut itu akan hilang dan cuaca kembali terang

Tidak ada komentar: