Selasa, 03 Mei 2011

[ Catatanku ]

Menulis. Ya, menulis! Tapi apa yang mau ditulis? Tidak satu katapun terbersit. Hanya masa lalu yang kuungkit kembali. Dan juga bayangan dirinya yang tak juga bisa hilang dari sisi.

Bangku kuliah, binder, kertas, LCD, laptop. Semuanya membosankan. Daya nalarku terhadap mata kuliah semakin merosot saja tiap harinya. Dosen dan guru besar berkoar-koar menyuarakan SCL (student centre learning), katanya ampuh, membuat mahasiswa semakin aktif. Tapi nyatanya, terkesan dipaksakan, kaku, kolot, tidak siap. Terlalu digenjot materi-materinya, dengan teknologi yang modern (padahal tidak). Dan tidak pada tempatnya. Apakah aku korban? Ya, aku korban. Korban perkembangan zaman yang terlalu masif.

Sampai detik ini, masih belum ada untaian kata yang cukup bagus untuk dituangkan. Tak ada apresiasi. Tak ada sambutan hangat bagi yang berjasa sepenuh hati. Tak ada pengakuan. Bagaimana bisa termotifasi, kalau hanya arogansi yang kuliat tiap hari? “Loe loe gue gue”, “masalah loe derita loe”, “itu sih DL”, dan semua tren-tren tolol anak-anak muda kini yang tak menunjukkan sikap persahabatan.

Kebanyakan teori, kurang aplikasi. Cerdas wacana, tapi tidak peka perasaanya. Hanya sebagian yang paham dengan ceramah kosong dosen di depan kelas saat ini. Wajar, kemampuan setiap manusia berbeda-beda. Tapi kenapa masih ada org di dunia ini yang tidak fleksibel? Memaksakan segala sesuatunya kepada manusia, menggunakan kebersamaan sebagai topeng. Kerbersamaan seperti apakah? Satu asa, satu rasa katanya. Tapi kenapa hasilnya malah terkesan individualis? Ironisnya, sistem SCL tapi kenapa dosen masih sibuk teriak-teriak di depan? Kenapa tidak cari gampangnya aja? Terlalu cepat Anda melaju ke materi baru, padahal materi sebelumnya belum diserap sempurna. Kenapa hanya Anda yang aktif berbicara? Padahal tak satu katapun, gaji Anda tetap jalan.

Anda tidak lebih baik dari para orator yang Anda caci selama ini. Mereka berjuang demi kepentingan rakyat, sedang Anda berjuang untuk kantong sendiri. Mereka mungkin anarkis, tapi Anda egois. Jadi tak perlu menyalahkan siapa pun saat ini.

Tidak ada komentar: